Berdasarkan data dari BPS, tahun 2023 pemiik telepon genggam berdasarkan umur didominasi oleh umur 15-24 tahun mencapai 92,14%. Padahal umur 15-24 tahun, termasuk didalamnya usia anak remaja. Tentu saja sebagai orang tua, kita wajib mewaspadai fenomena ini. Pasalnya, ketika usia remaja sudah menggenggam smartphone sering lupa diri. Akibatnya interaksi dengan anggota keluarga lain semakin berkurang.
Sebagai orang tua, memiliki keluarga yang harmonis adalah sebuah impian. Oleh karena itu kita dituntut peka terhadap segala perubahan yang terjadi di dalam keluarga, apalagi jika perubahan itu bisa merusak keharmonisan keluarga. Di samping peka terhadap perubahan yang bisa merusak keharmonisan kelurga, juga harus bijak dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Termasuk dalam hal mencegah anak agar tidak kecanduan smartphone.
Adapun langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari hari luang bersama. Hari luang disini maksudnya hari dimana tidak berkativitas rutin. Tentu saja perhatian utama disini pada Bapak dan anak, karena kalau Ibu memang sehari-hari di rumah. Umumnya hari luang bersama Bapak dan anak ada dihari Minggu, pada hari itu Bapak tidak bekerja, dan anak tidak sekolah. Langkah kedua, setelah ditemukan hari luang, selanjutnya menemukan jam luang, yaitu jam dimana semua anggota keluarga tidak melakukan aktivitas.
Jam yang ideal untuk
dijadikan jam luang dihari Minggu sekitar jam 9 pagi sampai jam 12 siang,
karena pada jam tersebut Bapak dan anak sudah sarapan, Ibu pun sudah habis
memasak. Langkah yang ketiga yaitu menentukan kegiatan bersama. Kegiatan
bersama ada dua macam, kegiatan interior
dan kegiatan eksterior. Kegiatan interior adalah kegiatan bersama yang
dilakukan dalam rumah atau bangunan lain selain rumah. Contoh kegiatan interior
antara lain :
1.
Menata Barang Dalam Rumah. Coba perhatikan barang-barang yang ada dalam rumah,
apakah letaknya sudah sesuai? Terkadang barang-barang yang ada dalam rumah
letaknya sembarangan, asal muat saja tanpa mempertimbangkan aspek estetik,
fungsi, dan kemudahan untuk mengakses.
2.
Menata Barang Dalam Gudang. Gudang salah satu tempat yang sering terabaikan
akibatnya barang-barang yang ada didalamnya berserakan kemana-mana. Terkadang
untuk mencari barang satu buah saja memerlukan waktu yang lama sera perjuangan
memindahkan barang ke sana, ke sini terlebih dahulu. Padahal gudang bisa ditata
dengan baik, barang-barang dikelompokkan berdasarkan fungsinya lalu diberi
label agar mudah mencarinya. Gudang bisa menjadi tempat mencari inspirasi dan
bereksperimen bagi mereka yang suka bertukang.
3. Memperbaharui Tampilan Rumah. Coba perhatikan tampilan rumah, apakah masih nyaman dipandang atau catnya sudah banyak yang terkelupas? Jika rumah tampilannya sudah tidak nyaman dipandang lagi, saatnya penghuni rumah beraksi segera memperbaharui.
Kegiatan eksterior adalah
kegiatan bersama yang dilakukan di luar rumah. Contoh kegiatan eksterior antara
lain :
1.
Membersihkan Pekarangan Rumah. Bagi rumah yang mempunyai halaman, rumput liar
adalah musuh yang selalu datang menghampiri. Apalagi ketika datang musim hujan,
ia semakin bersemi. Oleh karena itu membersihkan rumput pekarangan rumah harus
jadi jadwal bagi penghuni rumah.
2.
Membersihkan Selokan. Rumah yang mempunyai selokan rawan jadi sarang
penyakit, terutama penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Oleh karena itu
membersihkan selokan menjadi tanggung jawab bersama penghuni rumah. Selokan
yang bersih membuat rumah nyaman ditinggali dan kesehatan penghuni rumah lebih
terkendali.
3. Berkebun.Kegiatan bersama yang tidak kalah menyenangkan adalah berkebun di pekarangan rumah. Jika pekarangan rumahnya luas, bisa berkebun di tanah langsung. Namun apabila pekarangannya sempit, berkebunnya dalam polybag atau pot saja. Tanaman yang sebaiknya ditanam di pekarangan rumah adalah tanaman yang bisa dimakan seperti jenis sayur-sayuran atau bumbu dapur. Menanam tanaman tersebut, selain bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga juga bisa dijual apabila hasilnya banyak.
Sederet kegiatan di atas tentunya bisa dilakukan dalam waktu 1 jam atau lebih. Untuk tahap awal ada baiknya ditetapkan 1 jam dulu, sambil melihat antusias anggota keluarga yang lain.Yang terpenting dalam menjalankannya terdapat interaksi yang baik sesama anggota keluarga dalam suasana kekeluargaan yang hangat. Dan yang tak kalah penting, sebagai kepala keluarga dalam melaksanakan kegiatan tersebut jangan bersikap arogan dan marah-marah, karena itu akan membuat anggota keluarga lain tidak betah, terutama anak.
Ingat, tujuan kegiatan di
atas dibuat untuk menjauhkan anak dari smartphone, oleh karena itu
ciptakan suasana yang membawa kenyamanan baginya sehingga ia lupa dengan smartphonenya.
Jangan sampai terjadi sebaliknya, menjadikan smartphone sebagai pelarian
mencari kenyamanan dan kesenangan.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar