Rabu, 06 Maret 2019

Cara Mengelola Keuangan Pribadi Dengan 6 M

Cara Mengelola Keuangan Pribadi

Bagi generasi kelahiran ’80-an dan ’90-an, mengelola keuangan pribadi sudah diajarkan orang tua sejak kecil, orang tua tidak bosan-bosannya mengingatkan kita agar tidak boros, sebagian uang jajan ditabung. Di sekolahpun guru-guru juga mengingatkan agar bersikap hemat, guru selalu mengingatkan pepatah “hemat pangkal kaya” dan “boros pangkal miskin”. Bahkan pepatah ini dituliskan dikarton lalu ditempelkan di dinding kelas, agar para murid selalu ingat akan pepatah itu.

Sebagai wujud kepatuhan terhadap perintah menabung, para muridpun menabung dengan caranya masing-masing. Ada yang dititipkan ke orang tua (khususnya ibu), disimpan dibawah kasur, ditabung dalam celengan, disimpan disela-sela halaman buku, ditabung melalui tabungan siswa, ditabung melalui koperasi, dan disimpan didalam peci.

Dari berbagai cara menabung tersebut, dititipkan ke ibu adalah cara menabung yang paling efektif, karena uang yang sudah dititipkan akan susah untuk mengambilnya. Butuh alasan yang masuk akal ketika mengajukan pengambilan uang yang sudah dititipkan itu, kalau alasan tidak masuk akal, bukan uang yang didapat tapi omelan panjang dari ibu yang didapat. Jika diibaratkan sebuah Bank, maka ibu memposisikan dirinya sebagai Teller sekaligus Satpam.

Cara Mengelola Keuangan Pribadi
Walaupun mengelola keuangan pribadi sudah diajarkan sejak kecil, bukan berarti mengelola keuangan pribadi mudah dilakukan. Mengelola keuangan pribadi bukanlah perkara yang gampang, masa tua taruhannya. Banyak orang yang punya pendapatan besar, namun karena tidak pandai mengelola keuangan akhirnya sengsara dimasa tuanya.Sebaliknya ada orang yang hanya punya pendapatan kecil, namun karena ia pandai mengelola keuangan maka ia bahagia dimasa tuanya. Walaupun sulit, bukan berarti kita tidak bisa mengelola keuangan sendiri, asalkan kita punya komitmen dan disiplin maka kita mampu mengelola keuangan kita sendiri. Berikut ini “6M” cara mengelola keuangan yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari :
1.   Mengetahui Jumlah Pendapatan
Cara Mengelola Keuangan Pribadi

Hal pertama yang harus dilakukan dalam mengelola keuangan adalah mengetahui jumlah pendapatan. Untuk mengetahui jumlah pendapatan ini kita mencatat semua sumber pemasukan yang kita miliki. Hal ini penting sekali untuk mengetahui dengan pasti kemampuan keuangan kita. Dengan mengetahui kemampuan kita, maka kita tidak akan gegabah dalam berbelanja, karena kita sudah mempunyai batasan standar dalam pengeluaran.

2.   Mengetahui Jumlah Pengeluaran
Cara Mengelola Keuangan Pribadi

Pintu pertama kegagalan dalam mengelola keuangan adalah tidak mengetahui jumlah pengeluaran, sehingga tidak mampu untuk mengontrolnya. Oleh karena itu kita harus mengetahui jumlah pengeluaran kita dengan membuat pos-pos pengeluaran. Adapun pos-pos pengeluaran tersebut, antara lain :
a.   Kebutuhan rutin : kebutuhan rutin ini adalah kebutuhan pokok dalam satu bulan ditambah dengan pembayaran rekening bulanan seperti listrik, air, telepon dan lain-lain. Besarnya anggaran untuk pos ini sebesar 50% dari jumlah pendapatan.
b.   Dana darurat : dana darurat ini adalah dana yang tidak bisa diprediksi seperti biaya untuk undangan acara teman atau keluarga, biaya pengobatan, termasuk juga biaya perawatan rumah dan kendaraan. Besarnya anggaran untuk pos ini sebesar 10% dari jumlah pendapatan.
c.   Sedekah atau Sosial : sebagai makhluk yang beragama tentunya kita disuruh untuk membantu orang lain, oleh karena itu kita harus menyisihkan pendapatan kita untuk pos ini. Besarnya anggaran untuk pos ini sebesar 5% dari jumlah pendapatan.
d.   Tabungan : setiap orang mempunyai impian misalnya ingin mempunyai kendaraan baru, ingin memiliki rumah yang bagus dan lain sebagainya. Untuk mewujudkan keinginan tersebut tentunya dengan cara menabung. Besarnya anggaran untuk pos ini sebesar 10% dari jumlah pendapatan.
e.   Investasi : setiap orang juga mempunyai keinginan untuk mapan secara finansial, cara yang bisa dilakukan untuk mencapainya dengan berinvestasi. Besarnya anggaran untuk pos ini sebesar 15% dari jumlah pendapatan.
f.     Rekreasi : hidup butuh rekreasi agar pikiran tetap fresh dalam melakukan rutinitas, oleh karena itu kita harus membuat pos anggaran untuk rekreasi. Besarnya anggaran untuk pos ini sebesar 10% dari jumlah pendapatan

3.   Menjauhi Godaan Belanja
Cara Mengelola Keuangan Pribadi

Pintu kedua kegagalan dalam mengelolakeuangan adalah tidak mampu menahan godaan belanja. Godaan belanja tersebut bisa berupa diskon, gaya hidup, terpengaruh teman, dan lain sebagainya. Untuk mengatasinya langkah pertama yang dilakukan adalah menjauhi tempat-tempat yang memberikan diskon, kecuali memang saatnya kita belanja untuk keperluan pokok kita, bolehlah kita mencari harga diskon sebagai langkah penghematan. Langkah kedua menguatkan prinsip “membeli karena kebutuhan bukan karena keinginan” sebelum membeli tanya dulu diri sendiri apakah barang yang akan dibeli memang dibutuhkan atau hanya sekedar memenuhi hasrat keinginan.

4.   Menjauhi Utang
Cara Mengelola Keuangan Pribadi

Pintu ketiga kegagalan dalam mengelola keuangan adalah utang. Zaman sekarang hampir semua barang bisa dikredit, yang lebih menggiurkan lagi dengan uang muka yang kecil, bahkan ada yang tanpa uang muka. Belum lagi maraknya penawaran kartu kredit oleh pihak perbankan. Menyikapi kondisi ini dengan mengendalikan diri agar tidak tergiur dengan berbagai barang kredit maupun kartu kredit tersebut. Jika membutuhkan suatu barang upayakan terlebih dahulu dengan menabung, karena ketika kita mengambil barang secara kredit, itu sama halnya membuka satu pos pengeluaran lagi, sehingga akan mengganggu kestabilan pos-pos pengeluaran lainnya.

5.   Mulailah Menabung
Cara Mengelola Keuangan Pribadi

Karena menabung sudah merupakan salah satu pos pengeluaran, segeralah merealisasikannya, agar uang yang sudah disisihkan untuk pos pengeluaran tersebut tidak tergerus oleh pengeluaran lain. Untuk menabung zaman sekarang sudah canggih, sudah tidak perlu ke Bank lagi, cukup melalui aplikasi, nama aplikasinya Jenius. Di aplikasi Jenius ini ada 3 pilihan menabung yaitu Flexi Saver, Dream Saver, dan Maxi Saver.
a.   Flexi Saver
Flexi Saver adalah tabungan fleksibel berbunga setara deposito yang bisa disetor dan ditarik sesuka kita. Cara membuat akunnya sebagai berikut :
1)   Pilih menu di kiri atas layar, pilih Save It, lalu pilih Mulai Menabung
flexi saver

2)   Tentukan setoran awal yang akan ditarik dari Saldo Aktif
flexi saver

3)   Lanjutkan dengan pilih Konfirmasi
flexi saver

4)   Flexi Saver berhasil dibuat
flexi saver

Atau bisa juga dengan melihat video berikut ini

b.   Dream Saver
Dream Saver adalah tabungan otomatis berbunga setara deposito yang bisa diatur sesuai kebutuhan kita. Cara membuat akunnya sebagai berikut :
1)   Pilih menu di kiri atas layar, pilih Save It, lalu pilih Buat Mimpi Baru
dream saver

2)   Tentukan tujuan tabungan dan jumlah yang ingin ditabung, lalu pilih Lanjut
dream saver

3)   Tentukan setoran awal, setoran otomatis dan periodenya (harian, mingguan, bulanan) lalu pilih Lanjut
dream saver

4)   Lanjutkan dengan pilih Konfirmasi
dream saver

5)   Dream Saver berhasil dibuat
dream saver

Atau bisa juga dengan melihat video berikut ini


c.   Maxi Saver
Maxi Saver adalah deposito berjangka berbunga maksimal yang bisa dibuat, dikelola, dan dicairkan dari smartphone. Cara membuat akunnya sebagai berikut :
1)   Pilih menu di kiri atas layar, pilih Save It, lalu pilih Buat Deposito Baru
maxi saver

2)   Tentukan nilai pokok dan jangka waktu, lalu pilih Lanjut
maxi saver

3)   Tentukan metode perpanjangan, lalu pilih Lanjut
maxi saver

4)   Setujui Syarat dan Ketentuan, lalu pilih Konfirmasi
maxi saver

5)   Maxi Saver berhasil dibuat
maxi saver

Atau bisa juga dengan melihat video berikut ini

Dari ketiga jenis tabungan yang disediakan aplikasi Jenius ini, kita tinggal memilih mana jenis tabungan yang kita sukai, atau boleh juga memilih ketiganya sekaligus.

6.   Mulailah Berinvestasi
Cara Mengelola Keuangan Pribadi

Sama halnya dengan menabung, karena pos pengeluaran ini sudah dibuat, maka segeralah memulai untuk berinvestasi. Selain untuk menghindari tergerus oleh pengeluaran lain, dengan memulai investasi berarti periode investasi sudah berjalan, sehingga keuntungan investasipun sudah berjalan juga, sesuai dengan ungkapan “siapa cepat, dia dapat”. Beberapa pilihan investasi yang tersedia antara lain emas, reksadana, saham, dan property. Agar berhasil dalam berinvestasi, perbanyaklah informasi mengenai jenis investasi yang akan kita pilih.

Keenam cara di atas sebenarnya sudah cukup dijadikan landasan dalam mengelola keuangan pribadi, kuncinya seperti yang telah disebutkan di atas yaitu komitmen dan disiplin. Tanpa komitmen dan disiplin, maka cara-cara di atas tidak akan berhasil. Sekarang kembali ke pribadi masing-masing, apakah ingin berhasil atau tidak dalam mengelola keuangan pribadi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar