Jumat, 21 Februari 2020

Imunoterapi : Terobosan Baru Dalam Mengalahkan Kanker

lawan kanker dengan imoneterapi


Beberapa tahun yang lalu salah satu kerabat saya meninggal dunia setelah berjuang hampir sepuluh tahun melawan kanker yang dideritanya. Kepergiannya tentu saja meninggalkan duka yang mendalam bagi semua kerabat, terutama keluarga yang begitu sangat mencintainya.

Kanker merupakan penyakit yang berbahaya dan menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Berdasarkan data WHO tahun 2018 ada sekitar 9,6 juta orang meninggal dunia karena kanker. Bahkan, 57 persen di antaranya berasal dari Asia. Di Indonesia sendiri lebih dari 207.000 orang meninggal karena kanker pada tahun 2018.

Menurutu Globocan pada tahun 2018 ada 10 jenis kanker yang sering diderita oleh orang Indonesia baik untuk pria maupun wanita. Kanker yang sering diderita pria antara lain kanker paru-paru, kanker kolorektal, kanker liver, kanker nasofaring, kanker prostat, limfoma nonhodgkin, leukimia, kanker kandung kemih, kanker  tiroid dan kanker otak.

Sedangkan kanker yang sering diderita wanita antara lain kanker payudara, kanker serviks uteri, kanker ovarium, kanker kolorektal, kanker tiroid, kanker paru-paru, kanker korpus uteri, leukimia, limfoma nonhodgkin dan kanker liver.
lawan kanker dengan imoneterapi

Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis kanker tersebut.
1.   Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih adalah pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkendali di dalam kandung kemih yang akhirnya membentuk sel kanker.
lawan kanker dengan imoneterapi

2.   Kanker Kolorektal
Kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon), atau bisa juga pada bagian paling bawah dari usus besar yang terhubung ke anus (rektum).
lawan kanker dengan imoneterapi

3.   Kanker Korpus Uteri (Endometrium)
Kanker Korpus Uteri atau sering juga disebut Kanker Endometrium adalah kanker yang menyerang lapisan rahim bagian dalam (endometrium). Penderita kanker ini umumnya wanita yang telah memasuki masa menopause (60-70 tahun).
lawan kanker dengan imoneterapi

4.   Leukemia
Leukemia atau kanker darah adalah kanker yang disebabkan tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Kanker ini bisa terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.
lawan kanker dengan imoneterapi

5.   Limfoma Non-Hodgkin
Limfoma Nonhodgkin adalah kanker yang menyerang pada sistem limfatik atau getah bening, yaitu pembuluh dan kelenjar yang tersebar di seluruh tubuh yang berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh
lawan kanker dengan imoneterapi

6.   Kanker Liver
Kanker Liver atau Kanker Hati adalah kanker yang disebabkan bermutasinya sel-sel di dalam hati hingga membentuk kanker.
lawan kanker dengan imoneterapi

7.   Kanker Nasofaring
Kanker Nasofaring adalah kanker yang menyerang lapisan luar nasofaring. Nasofaring merupakan bagian pada tenggorokan bagian atas yang terletak di belakang hidung dan di balik langit-langit rongga mulut.
lawan kanker dengan imoneterapi

8.   Kanker Otak
Kanker otak adalah kanker yang disebabkan oleh pertumbuhan sel tidak normal dan bersifat ganas pada otak.
lawan kanker dengan imoneterapi

9.   Kanker Ovarium
Kanker ovarium merupakan kanker yang menyerang jaringan indung telur. Kanker ini lebih sering terjadi pada wanita pascamenopause.  
lawan kanker dengan imoneterapi

10.       Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru adalah kanker yang menyerang paru-paru. Kanker ini lebih banyak menjangkiti orang yang memiliki kebiasaan merokok.
lawan kanker dengan imoneterapi

11.       Kanker Payudara
Kanker payudara adalah kanker yang menyerang jaringan payudara. Kanker ini bisa ditemukan di kelenjar yang menghasilkan susu, di saluran yang membawa air susu dari kelenjar ke puting dan di jaringan lemak.
lawan kanker dengan imoneterapi

12.       Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat.  Kanker ini umummya menjangkiti kaum pria yang berusia diatas 65 tahun.
lawan kanker dengan imoneterapi

13.       Kanker ServiksUteri
Kanker Serviks Uteri adalah kanker yang menyerang pada sel-sel di leher rahim. Dalam banyak kasus, kanker serviks terkait dengan infeksi menular seksual.
lawan kanker dengan imoneterapi

14.       Kanker Tiroid
Kanker tiroid adalah kanker yang menyerang kelenjar tiroid yang menyebabkan pertumbuhan sel-sel di kelenjar tiroid menjadi tidak terkendali. 
lawan kanker dengan imoneterapi


Kanker, Sel Penyakit Yang Pintar Berkamuflase

Banyak orang berpikir kalau penyakit kanker baru terjadi akhir-akhir ini sebagai dampak pola hidup yang tidak sehat. Misalnya saja, merokok, makan makanan cepat saji, kurangnya aktivitas fisik, hingga kebiasaan malas bergerak. Padahal kenyataannya, penyakit kanker bukanlah penyakit baru. Penyakit kanker sudah ada sejak tahun 1500 sebelum Masehi.

Sejak awal ditemukannya penyakit kanker pada tahun 1500 sebelum Masehi, pengobatan  kanker payudara dengan cara kauterisasi. Kauterisasi adalah proses menghancurkan jaringan kanker payudara dengan alat panas yang disebut sebagai bor api.

Pada tahun 1880, para ahli menemukan prosedur mastektomi atau operasi pengangkatan payudara untuk mengobati kanker payudara. Sejak saat itu, perkembangan dunia medis terus dilakukan untuk mencari pengobatan kanker lainnya.

Pada tahun 1901, Wilhelm Conrad Roentgen berhasil menemukan terapi radiasi sinar X untuk mengobati kanker. Buktinya, sebanyak dua pasien kanker kulit asal Rusia berhasil diobati dengan terapi radiasi.

Pada tahun 1950 barulah ditemukan prosedur kemoterapi. Metode ini dilakukan dengan cara merusak DNA dan menghancurkan sel kanker. Metode kemoterapi inilah yang masih diandalkan hingga sekarang untuk menyembuhkan kanker.

Begitu panjangnya sejarah umat manusia dalam membasmi kanker, lalu kenapa kanker sulit untuk dibasmi? Kanker sulit dibasmi karena sel kanker pintar berkamuflase seolah-olah sel yang baik sehingga mengelabui sistem imun tubuh. Sistem imun tubuh tidak mampu mendeteksi keberadaan sel kanker sebagai sel yang jahat yang harus dimusnahkan. Karena tidak bisa dimusnahkan maka kanker terus berkembang merusak tubuh.

Jika dianalogikan tubuh manusia sebuah negara, sistem imun sebagai penegak hukum, dan kanker sebagai penjahatnya. Kanker adalah penjahat yang lihai dan licik, ia menyuap penegak hukum sehingga penegak hukum menganggapnya sebagai teman bukan sebagai penjahat yang harus diberantas. Akhirnya penjahat tersebut mampu memperluas wilayah kejahatannya sehingga merusak negara.



Imunoterapi, Terobosan Baru Dalam Mengalahkan Kanker
Manusia mempunyai sistem imun yang melindungi tubuh dari penyakit. Sistem imun tubuh mendeteksi dan menghancurkan sel yang dianggap berbahaya di dalam tubuh dengan mengerahkan pasukan sel T. Untuk melawan kanker, tubuh memiliki siklus imunitas/kekebalan terhadap kanker. Berikut 7 tahap  siklus imunitas/kekebalan tubuh dalam melawan kanker :
1.   Pelepasan Antigen : Siklus dimulai dengan pelepasan antigen. Ini adalah proses ketika sel kanker mati lalu melepaskan antigen. Pada dasarnya, antigen adalah potongan protein kecil dari sel kanker yang telah mati.
2.   Antigen Presentation : Ini adalah tahap ketika antigen diambil oleh antigen presentation cell (sel dendritik), yang kemudian membawa antigen ke tempat pembuangan lokal di kelenjar getah bening.
3.   Produksi dan Aktivasi Sel T : Di tahap 3, sel dendritik memberikan potongan antigen pada sel T sehingga kemudian terproduksi dan teraktivasi.
4.   Perjalanan Sel T : Setelah sel T diaktifkan di tahap 3, mereka masuk ke pembuluh darah dan mencari sel kanker.
5.   Infiltrasi Sel T ke dalam Tumor : Ketika sel T tiba di lokasi tumor, tugas mereka adalah untuk masuk ke dalam lokasi tumor. Pada dasarnya, sel T harus menghancurkan dinding pertahanan tumor dan menembus masuk
6.   Pengenalan Kanker oleh Sel T : Di dalam tumor, terdapat sel-sel kanker yang akan dikenali oleh sel T yang telah masuk. 
7.   Sel T Menghancurkan Sel Kanker : Di tahap ini, sel T menjadi aktif untuk melawan sel kanker dan mampu menghancurkannya.

Namun upaya sistem imun melawan kanker tidak berhasil dengan maksimal dikarenakan sel kanker memiliki PD-L1, yaitu protein yang terdapat di permukaan sel kanker. PD-L1 menghambat  proses pembentukan dan aktivasi pasukan sel T di kelenjar getah bening serta menghalangi proses penghancuran sel kanker oleh sel T di dalam tumor.

Untuk itulah dibutuhkan imunoterapi. Imunoterapi adalah jenis pengobatan yang mendorong kerja sistem imun atau kekebalan tubuh agar lebih efektif dalam melawan penyakit, termasuk kanker. Dengan imunoterapi sistem imun berfungsi kembali dengan memblokir ikatan PD-L1 dengan protein lain sehingga sel T dapat mengenali sel kanker dan menghancurkannya.

Jika dikembalikan ke analogi di atas, imunoterapi adalah upaya menyadarkan kembali penegak hukum kepada fungsinya untuk memberantas penjahat. Sehingga penjahat tidak berkutik lagi.

Saat ini, satu-satunya imunoterapi yang  ada di Indonesia adalah Atezolizumab merupakan anti PD-L1 untuk pasien kanker paru bukan sel kecil dan kandung kemih stadium lanjut. Artinya, Atezolizumab diberikan pada pasien kanker paru dan kandung kemih yang sudah mendapat kemoterapi.

Atezolizumab adalah monoklonal antibody yang secara langsung dan selektif menargetkan PD-L1. Atezolizumab merupakan anti PD-L1yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Penelitian menemukan  bahwa Atezolizumab dapat meningkatkan kualitas dan harapan hidup pasien. Hasil penelitian itu adalah:
1.   Atezolizumab memberikan rata-rata kesintasan (survival) hingga 13,8 bulan dan durasi respons yang panjang hingga 23,9 bulan pada pasien kanker paru stadium lanjut yang tak merespons pengobatan sebelumnya.
2.   Untuk pasien kanker kandung kemih stadium lanjut lini kedua, Atezolizumab memberikan durasi respons yang panjang hingga 21,7 bulan.
3.   Keamanan yang lebih baik dengan efek samping yang lebih terkontrol dibandingkan dengan pengobatan standar lain
4.   Atezolizumab memberikan kenyamanan pada pasien kanker paru stadium lanjut karena tes PD-L1 tidak diperlukan untuk menjalani terapi ini sehingga pasien tidak perlu melakukan biopsi ulang.

Penelitian mengatakan bahwa cara kerja imunoterapi jauh lebih efektif dan minim efek samping jika dibandingkan dengan kemoterapi. Jika dalam penelitian kemoterapi dapat meningkatkan harapan hidup kurang lebih 16,7 bulan, maka imunoterapi bisa mencapai 30 bulan.

Selain itu, respon dari pemberian obat imunoterapi lebih tinggi dibandingkan  kemoterapi dalam first line atau pengobatan pertama. Kurang lebih sekitar 70 persen berbanding  40 persen.

Imunoterapi dipilih sebagai penanganan kanker dengan berbagai alasan berikut ini:
1.   Imunoterapi dinilai lebih efektif dibandingkan pengobatan kanker lainnya, seperti radiasi atau kemoterapi, terutama pada kanker kulit.
2.   Imunoterapi dapat membantu efektivitas pengobatan lain yang sedang dilakukan. Contohnya, kinerja kemoterapi bisa lebih baik saat pasien juga menjalani imunoterapi.
3.   Imunoterapi memiliki efek samping lebih kecil dibandingkan pengobatan lain, karena imunoterapi membuat sistem imun hanya menyerang sel kanker secara spesifik.
4.   Imunoterapi dapat meminimalkan kanker muncul kembali, karena pengobatan ini memicu imunomemori, yaitu kemampuan sistem imun untuk mengingat sel kanker, sehingga akan segera diserang bila muncul kembali.

Jika ingin mendapatkan informasi mengenai imunoterapi lebih komprehensif,
Anda bisa mengkonsultasikannya dengan dokter kepercayaan Anda.


Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

Tingginya angka kematian karena kanker disebabkan umumnya pasien datang ke rumah sakit dalam stadium lanjut, oleh karena itu perlu mewaspadai gejala-gejala yang tidak normal pada tubuh untuk diperiksakan kepada dokter sebagai upaya mendeteksi dini keberadaan kanker. Ada 7 gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada atau tidaknya kanker, yaitu:
1.   Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.
2.   Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
3.   Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh
4.   Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor).
5.   Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya, menjadi semakin besar dan gatal.
6.   Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh
7.   Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh.

Slogan Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati adalah slogan kesehatan yang sifatnya abadi. Karena slogan ini akan berlaku selamanya dan berlaku juga untuk semua jenis penyakit, termasuk kanker. Sebagian besar jenis kanker dapat dicegah dengan cara berikut ini :
1.   Mengenai makanan dan minuman:
        Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan
        Lebih banyak makan makanan berserat.
        Lebih banyak makan sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan, beberapa kali sehari
        Lebih banyak makan makanan segar
        Mengurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama
        Membatasi minuman alkohol
2.   Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual
3.   Hindari kebiasaan merokok. Bagi perokok: berhenti merokok.
4.   Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stress
5.   Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.



Referensi
https://kalahkankanker.com/imunoterapikanker/
https://www.roche.co.id/id/sekilas_tentang_roche/lingkup_usaha/farmasi/onkologi/imunoterapikanker.html
https://nova.grid.id/read/051987936/diklaim-lebih-efektif-dari-kemoterapi-yuk-kenalan-dengan-pengobatan-imunoterapi-secercah-harapan-bagi-penyintas-kanker?page=all
https://www.inews.id/lifestyle/health/mengenal-anti-pd-l1-imunoterapi-untuk-pengobatan-kanker-stadium-lanjut
https://lifestyle.bisnis.com/read/20190726/106/1129311/imunoterapi-inilah-obat-kanker-terbaru-di-indonesia-
https://www.alodokter.com/ (jenis-jenis kanker, imunoterapi)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar