Kamis, 15 Oktober 2020

BERBAGI DENGAN SESAMA TAK MESTI MENUNGGU KAYA

  berbagi dengan sesama tak mesti menunggu kaya

Sebagai manusia tentunya kita punya keinginan untuk berbagi dengan sesama. Namun niat berbagi itu sering terhalang karena menganggap belum saatnya. Yang sering terpatri dipikiran berbagi ketika sudah kaya. Ketika sudah memiliki banyak uang barulah berbagi. Kalau berbagi sekarang rasanya nilainya terlalu kecil, tidak berdampak apa-apa.

Lalu pertanyaannya, kapan kita kaya? Kapan kita punya uang banyak? Tentu saja jawaban pertanyaan itu tidak pasti dan kita tidak bisa memastikannya. Sehingga berbagi menunggu kaya sama saja dengan berangan-angan kosong belaka. Lagi pula berbagi tidak mesti menunggu kaya, kisah sosok di bawah ini sudah membuktikannya.

Pria itu bernama Sadiyo Cipto Wiyono, lahir 7 April 1952. Dengan usianya yang kini sudah menginjak 68 tahun, orang-orang menyapanya dengan panggilan Mbah Sadiyo.  Mbah Sadiyo tinggal di Dukuh Grasak RT 42 RW 11 Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Sragen. Dalam kesehariannya, Mbah Sadiyo bekerja sebagai pemulung. Penghasilan yang ia peroleh dari memulung sekitar 100 ribu sampai 150 ribu dalam seminggu.

Dengan penghasilannya yang tergolong kecil itu tidak menyurutkan niatnya untuk berbagi dengan sesama. Mbah Sadiyo berbagi dengan cara menambal jalan raya yang berlubang. Untuk menambal jalan ia butuh bahan semen dan pasir. Semen ia beli dengan menyisihkan dari penghasilannya, sedangkan pasir ia dapatkan dengan meminta sisa dari orang yang sedang membangun.

Setelah semen dan pasir ia peroleh maka ia menuju jalan yang ada lubangnya. Di situ ia mengaduk semen dan pasir menggunakan air yang ia peroleh dari sekitar. Adonan itu lalu ia gunakan untuk menutup lubang yang ada di jalan. Pekerjaan itu dilakukannya di bawah terik sinar matahari, sementara ia hanya mengenakan baju lengan pendek dan celana pendek. Hanya kepalanya yang ditutupi oleh caping.

 mbah sadiyo menambal lubang jalan

Menambal jalan yang berlubang ia lakukan karena ia mempunyai pengalaman buruk dengan jalan berlubang. Pada tahun 2012, ia pernah mengalami jatuh terperosok dikarenakan jalan berlubang. Tak ingin pengalaman buruknya menimpa orang lain, ia lalu berniat untuk menambal lubang jalan yang ia temui.

Dari kisah Mbah Sadiyo di atas ada dua pelajaran yang bisa kita petik. Pertama, berbagi tidak mesti harus menjadi kaya dulu. Kedua, berbagi tidak mesti dalam bentuk materi, melainkan bisa juga dengan perbuatan sekecil apapun asalkan memberi manfaat bagi orang lain. Oleh karena itu mari kita kobarkan Semangat Berbagi di Era Baru ini.

Jika orang yang berpenghasilan kecil mempunyai semangat berbagi, maka orang yang berpenghasilan besar sudah selayaknya mempunyai semangat berbagi yang lebih tinggi lagi. Mereka yang berpenghasilan besar atau memiliki harta bisa berbagi melalui zakat, infaq, shodaqoh, juga wakaf.

Dalam berbagi tentunya kita berharap zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf  yang kita berikan berdaya guna bagi mereka yang menerimanya. Namun jika kita memberi secara perorangan, bantuan yang kita berikan belum mampu memberikan daya guna karena jumlahnya kecil. Oleh karena itu kita memerlukan sebuah Lembaga Amil Zakat  (LAZ) yang mengumpulkan dan menyalurkan bantuan yang kita berikan sehingga berdaya guna.

Namun kita tidak boleh sembarangan dalam memilih LAZ,  mengingat sekarang ini banyak LAZ yang tidak resmi dan tidak amanah. Atas pertimbangan tersebut maka sudah selayaknya kita memilih LAZ UCare Indonesia sebagai tempat kita mempercayakan zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf  yang akan kita berikan. Ada 5 (lima) alasan kenapa LAZ UCare Indonesia layak kita pilih, antara lain :

 alasan memilih laz ucare indonesia

1.   Memiliki legalitas yang jelas. LAZ UCare Indonesiamembekali dirinya dengan berbagai legalitas, setidaknya ada 7 (tujuh) legalitas yang dimiliki LAZ UCare Indonesia , yaitu : 1)   Akte Notaris, 2)  SK Menteri Hukum dan HAM, 3) SK Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, 4) NPWP, 5) Keterangan Domisili Yayasan, 6) SKT Dinas Sosial Kota Bekasi, dan 7) SKT Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat 

legalitas laz ucare indonesia

2.   Memiliki prestasi terpuji. LAZ UCare Indonesiasudah meraih 3 (tiga) prestasi, dalam usianya yang masih 3 tahun, yaitu :

1)   Predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Tahun 2018, LAZ UCare Indonesia mendapat predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) atas laporan keuangan yang dibuatnya. Predikat tersebut diberikan oleh akuntan publik independen.

2)   Pertumbuhan ZIS Terbaik. Tahun 2019, LAZ UCare Indonesia masuk nominasi 3 besar kategori LAZ Kota/Kabupaten dengan pertumbuhan pengumpulan ZIS terbaik Se-Indonesia. Predikat tersebut diberikan oleh BAZNAS.

3)   LAZ Terbaik. Masih ditahun yang sama, 2019, LAZ UCare Indonesia kembali menorehkan prestasi. Prestasi kali ini untuk kategori Lembaga Amil Zakat Terbaik Tingkat Kota/Kabupaten. Predikat tersebut diberikan oleh BAZNAS Provinsi Jawa Barat.

 prestasi laz ucare indonesia

3.   Memiliki Banyak Partners. LAZ UCare Indonesiamemiliki banyak partner yang menitipkan rasa percaya kepadanya. Setidaknya ada 27 partners yang dimiliki LAZ UCare Indonesia sebagai teman bergandengan tangan dan beriringan langkah.

 partners laz ucare indonesia

4.   Menyajikan laporan keuangan secara transparan. Laporan keuangan LAZ UCare Indonesia dipublikasikan sehingga para muzakki ataupun pendonor bisa mengetahui kemana aliran dana yang telah disumbangkannya. Dengan adanya publikasi laporan keuangan, menunjukkan LAZ UCare Indonesia amanah dalam mengelola dana yang diterimanya. 

5.   Memiliki Program yang terencana dengan baik. Sebagai penyalur dana sosial LAZ UCare Indonesia sudah memiliki program yang akan menjadi wadah penyaluran dana yang telah mereka kumpulkan. Ada 4 (empat) program yang dimiliki LAZ UCare Indonesia, yaitu :

1)   Beasiswa. Program ini memberikan bantuan dana pendidikan kepada anak yang kurang mampu. Adapun target program ini di tahun 2020 akan menyasar 12 kecamatan dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 3.261 orang dan dana yang akan disalurkan sebesar 3,2 M.

2)   Madrasah Inspirasi. Program ini memfasilitasi pembinaan pendidikan untuk anak yatim. Adapun target program ini di tahun 2020 menyasar 12 kecamatan dengan jumlah penerima manfaat seebanyak 17.280 orang dan dana yang akan disalurkan sebesar 3,3 M

3)   Pelayanan Kesehatan. Program ini memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu. Di tahun 2020 program ini memiliki target di 12 kecamatan dengan jumlah penerima manfaat  sebanyak 1856 orang dan dana yang akan disalurkan sebesar 500 juta.

4)   Pemberdayaan. Program ini memberikan modal dan pendampingan usaha bagi masyarakat miskin di Kota Bekasi. Di tahun 2020  target yang ingin dicapai program ini meliputi 12 kecamatan, 380 orang penerima manfaat , dan 1 M dana yang akan disalurkan.

 program laz ucare indonesia



alamat laz ucare indonesia

Akhir kata, berbagi akan berdaya guna apabila melalui LAZ yang tepat seperti LAZ UCare Indonesia.


Referensi :

https://www.ucareindonesia.org

https://news.detik.com/

 

Tulisan ini diikutsertakan dalam rangka Lomba Blog LAZ UCare Indonesia 2020


Baca Juga Artikel ini :

Wujudkan Niat Ke Tanah Suci Dengan Travel Umroh Blibli.com

Menemukan Bahagia DenganBerbagi

Ayo Umroh, Semua OrangBisa Umroh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar