Rabu, 15 Januari 2020

6 Strategi Membangun Daya Saing Industri Pertahanan Indonesia Di Pasar Internasional

produk industri pertahanan indonesia

Industri pertahanan RI kini mulai menggeliat, jumlah ekspornya sejak tahun 2015-2018 mencapai $284,1. Data tersebut disampaikan oleh Laksda TNI Agus Setyadi selaku Kepala Badan Sarana Pertahanan di Kementerian Pertahanan melalui komentar yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan RI pada tanggal 22 November 2019 lalu.


Ada 4 perusahaan yang berkontribusi terhadap jumlah ekspor tersebut yaitu PT Dirgantara Indonesia (perusahaan kedirgantaraan), PT PAL (produsen kapal), PT Lundin, serta PT Pindad (spesialis alutsista darat).

Jumlah ekspor sebesar $161 juta berasal dari PT Dirgantara Indonesia melalui penjualan pesawat angkut type CN-235 dan NC-212 ke negara Senegal, Vietnam, dan Thailand. Jumlah ekspor sebesar $86,9 juta berasal dari PT PAL melalui penjualan dua unit Strategic Sealift Vessels ke Filipina.


Jumlah ekspor sebesar $32, 6 juta berasal dari PT Pindad melalui penjualan amunisi, senjata dan kendaraan tempur ke negara Asia Tenggara, Afrika, Arab, Korea Selatan, Nigeria dan Timor Leste.Jumlah ekspor sebesar $3,6 juta berasal dari PT Lundin melalui penjualan kapal patroli berukuran kecil ke Swedia dan Rusia.
 Jumlah Ekspor Industri Pertahanan Indonesia (infografias : indodefence.com/)

Dari data hasil ekspor tersebut setidaknya memberikan 2 indikator penting, yaitu : Pertama, produk industri pertahanan Indonesia mampu menembus pasar internasional. Kedua, produk industri pertahanan Indonesia mempunyai peluang bersaing di pasar internasional.

Tentu saja hal ini menggembirakan mengingat tidaklah mudah menembus dan bisa bersaing di pasar internasional. Tentu saja kedepannya nanti diupayakan untuk meningkatkan jumlah ekspor industri pertahanan lebih besar lagi.

Jumlah ekspor bisa ditingkatkan ketika produk industri pertahanan Indonesia memenangkan persaingan dan menguasai ceruk pasar internasional yang besar. Oleh karena itu diperlukan strategi untuk memenangkan pasar internasional.

Agar produk industri pertahanan Indonesia bisa memenangkan persaingan pasar internasional dengan melakukan 6 (enam) strategi berikut :
1.   Mengamati Pasar dan Mengenali Pesaing
Pesaing industri pertahanan Indonesia di pasar internasional yaitu negara Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Perancis dan Jerman. Kelima negara tersebut adalah negara yang menguasai pasar ekspor industri pertahanan internasional, dengan urutan sebagai berikut. Di urutan pertama diraih oleh Amerika Serikat dengan pangsa pasar 33 persen. Urutan kedua Rusia dengan pangsa pasar 23 persen. Urutan ketiga Tiongkok dengan pangsa pasar 6,2 persen. Urutan keempat Perancis dengan pangsa pasar 6 persen. Urutan kelima Jerman dengan pangsa pasar 5,6 persen.
Negara Pengekspor Senjata di Dunia (infografis : id.rbth.com/)

Adapun produk industri pertahanan yang diekspor kelima negara tersebut, antara lain : pesawat, helikopter, satelit, kapal, kapal selam, tank, sistem pertahanan misil, kendaraan lapis baja mesin dan roket.

Dari data ini sudah diketahui siapa yang menjadi pesaing dan apa produk yang bisa bersaing di pasar internasional. Dengan demikian industri pertahanan Indonesia sudah memiliki rencana produk yang akan dihasilkan, yang nantinya akan ditawarkan di pasar internasional.

2.   Menciptakan Produk yang Berbeda
Untuk memenangkan persaingan pasar internasional tentu saja produk yang dihasilkan industri pertahanan Indonesia harus memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dengan produk negara lain. Ciri khas tersebut susah untuk ditiru oleh pesaing negara lain, misalnya mudah diperbaiki, mudah mendapatkan suku cadang, lebih bagus dari segi pergerakan, atau lebih bagus dari segi navigasi.
Anoa saat digunakan di Lebanon untuk misi perdamaian PBB. Pemilihan Anoa karena dianggap lebih bagus pergerakan dan navigasinya  (foto : boombastis.com)
3.   Menonjolkan Keunggulan Produk
Suatu produk diminati karena keunggulannya, oleh karena itu produk industri pertahanan Indonesia harus memiliki keunggulan yang menonjol. Sebagai contoh Anoa 6x6, kenapa kendaraan tempur ini diminati oleh negara lain? Tentu saja karena Anoa 6x6 memiliki keunggulan yang menonjol, sehingga negara Malaysia membelinya sebanyak 32 unit, Brunei Darussalam 13 unit, sedangkan Oman memesan 200 unit dan Nepal memesan 28 unit.
Anoa, kendaraan tempur yang banyak diminati negara lain (foto : boombastis.com)

Adapun keunggulan yang dimiliki Anoa 6x6 antara lain :
§  Mampu bertahan dari serangan peluru kinetis Armour Piercing standar senjata NATO. Anoa6x6  menggunakan teknologi STANAG tingkat 3 dan membuat tubuhnya tak bisa ditembus apa-apa.
§  Mampu bertahan dari serangan ranjau darat. Bahkan dengan bahan peledak mencapai 8 kg, kendaraan tempur ini masih bisa bertahan dan tak goyah.
§  Memiliki persenjataan yang sangat canggih. Kendaraan tempur ini tak hanya memiliki fungsi untuk mengangkut personel di dalamnya dan menahan pergerakan musuh saja. Anoa 6×6 juga memiliki kemampuan menyerang yang sangat hebat dan terpenting lagi ada tambahan radar di dalamnya. Dengan kemampuan ini semua musuh yang mendekat akan bisa dihancurkan dengan mudah. Adapun persenjaataan yang dimiliki Anoa 6x6 antara lain : Senapan mesin berat dengan kaliber 12.7 mm dan juga 7.62 mm, senapan Remote Weapon System dengan kaliber 7.62 mm, pelontar granat dengan kaliber 40 mm. Selain persenjataan tempur, Anoa 6×6 juga dilengkapi dengan  pelontar tabir asap.

4.   Mempelajari Kelebihan dan Kelemahan Pesaing
Mempelajari kelebihan dan kelemahan pesaing merupakan strategi yang sangat penting, karena untuk memenangkan persaingan pilihannya ada dua yaitu menciptakan produk yang mampu mengungguli kelebihan pesaing atau menciptakan produk yang mampu mengungguli kelemahan pesaing. Biasanya mengungguli kelebihan pesaing lebih susah daripada mengungguli kelemahan pesaing, dikarenakan untuk mengungguli kelebihan pesaing membutuhkan sumber daya yang lebih besar.

Sebagai contoh tank T-90 buatan Rusia. Tank buatan rusia ini memiliki kelebihan, antara lain : memiliki lambung komposit dengan lapisan baja reaktif yang bisa melindungi kru di dalamnya, memiliki sistem elektronik untuk mencegat peluru atau proyektil lain yang diarahkan kepadanya, dan memiliki meriam 125 milimeter yang membuat gentar musuh.
Tank T-90 Buatan Rusia (foto : konfrontasi.com)

Sangat susah mencari kelemahan tank buatan Rusia ini, mengingat tank T-90 merupakan salah satu tank terkuat di dunia dalam sistem pertahanan diri. Hingga pada pada tanggal 23 Januari 2017 ISIS mengklaim telah melumpuhkan tank T-90 buatan Rusia ini dengan senjata anti-tank guided missile (ATGM) di desa Drehym timur kota Khanasser, propinsi Aleppo.

Melihat dari kerusakan tank T-90, sepertinya rudal anti tank menghantam bagian atas turret dan meledakkan senapan mesin dan menembus ke sumbu dibawah senapan mesin hingga kedalam turret yang kemungkinan menjadi penyebab tewasnya para awak tank. Sepertinya ini adalah titik kelemahan dari tank T-90 Rusia.

Dari contoh ini,  ketika tank produk industri pertahanan Indonesia ingin mengungguli kelebihan tank buatan Rusia ini tentu membutuhkan sumber daya yang lebih besar dibandingkan dengan mengunggulinya dari segi kelemahan yang ada.

5.   Menawarkan Harga yang Bersaing
Harga adalah salah satu pertimbangan penting dalam bisnis, oleh karena itu harga produk yang dihasilkan oleh industri pertahanan Indonesia harus mampu bersaing dengan harga negara lain. Biasanya harga berbanding lurus dengan kulitas produk, semakin bagus kualitas suatu produk maka akan semakin mahal harganya.

Dalam penentuan harga produk sebaiknya mengumpulkan informasi mengenai harga produk yang sejenis, agar nantinya harga yang ditentukan mampu bersaing dengan harga produk lain. Misalnya, ketika industri pertahanan Indonesia menghasilkan produk tank. Untuk penentuan harga tank tersebut melalui perbandingan harga dengan tank negara lain, agar harga yang dilempar ke pasar tidak terlalu murah atau terlalu mahal.
Perbandingan harga tank di dunia  (foto : moneysmart.id)


6.   Mempromosikan Produk
Suatu produk dibeli tentu saja karena sudah dikenal, oleh karena itu produk industri pertahanan Indonesia harus diperkenalkan kepada negara lain dengan mempromosikannya. Promosi bisa dilakukan dengan mengadakan pameran di dalam negeri atau mengikuti pameran yang diadakan negara lain. Promosi bisa juga dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan negara lain.

Pameran Alpalhankam Kementrian Pertahanan tanggal 3 Desember 2019 (foto :kkpi.go.id)

Keenam strategi di atas bisa dijalankan atau tidak tergantung Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).  Karena lembaga inilah yang berwenang mengkoordinasikan kebijakan nasional dalam perencanaan, perumusan, pelaksanaan, pengendalian, sinkronisasi, dan evaluasi Industri Pertahanan.


Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar